Friday, December 20, 2013

Gula aren semut

Gula aren semut adalah gula aren yang berbentuk kristal, proses pembuatannya adalah sebagai berikut
Proses pembuatan gula aren semut:

Alat – alat yang perlu disiapkan :

    Wajan besar
    Kompor/tungku
    Pengaduk kayu
    Kain saring (blacu)

Bahan :

    Nira
    Minyak tanah/kayu (Bahan bakar)
    Minyak kelapa
    Ayakan ukuran 20 mesh
    Baskom plastik
    Pembungkus plastik

 Proses Pembuatan Gula Aren Semut

1. Proses produksi gula aren semut hampir sama dengan gula cetak, perbedaannya adalah gula aren semut proses pemasakan lebih lama dibandingkan pada gula aren cetak. Setelah nira aren yang dimasak berubah menjadi pekat, api kemudian dikecilkan. Setelah 10 menit, kuali diangkat dari tungku dan dilakukan pengadukan secara perlahan sampai terjadi pengkristalan.

2. Setelah terjadi pengkristalan, pengadukan dipercepat hingga terbentuk serbuk kasar. Serbuk yang masih kasar inilah yang disebut dengan gula aren semut setengah jadi dengan kadar air masih di atas 5%. Gula aren semut setengah jadi dihaluskan agar gula kristal yang masih menggumpal menjadi lebih halus.

3. Setelah itu dilakukan proses penyaringan dengan ukuran mesh antara 15-20 sesuai dengan pesanan.

 4. Gula Aren semut yang kaya akan manfaat siap dipacking dan dipasarkan.

Sunday, December 1, 2013

Pembuatan Gula Aren Jawa

Sebelum membahas Pembuatan Gula Aren Jawa mari mengenal  aren terlebih dahulu. Aren atau enau (Arrenga pinnata Merr) adalah salah satu keluarga palma yang dapat tumbuh subur di wilayah tropis seperti Indonesia. Tanaman aren bisa tumbuh pada segala macam kondisi tanah, baik tanah berlempung, berkapur maupun berpasir. Namun pohon aren tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya terlalu tinggi. Di Indonesia, tanaman aren dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal pada tanah yang memiliki ketinggian di atas 1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 25 celcius. Salah satu daerah yang sangat cocok untuk pohon ini adalah Ngebel, suaru wilatah kecamatan di kabupaten Ponorogo Jawa Timur yang terletak di lereng pegunungan Wilis.



Pembuatan Gula aren
diawali dari proses penyadapan nira aren yang kemudian dikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk gula aren ini adalah berupa gula cetak dan gula semut. Gula cetak diperoleh dengan memasak nira aren hingga menjadi kental seperti gulali kemudian mencetaknya dalam cetakan berbentuk setengah lingkaran. Untuk gula semut, proses memasaknya lebih panjang yaitu hingga gula aren mengkristal, kemudian dikeringkan (dijemur atau dioven) hingga kadar airnya di bawah 3%. Jenis yang terakhir ini memiliki keunggulan yaitu berdaya tahan yang lebih lama, lebih higienis dan praktis dalam penggunaannya
pembuatan gula aren

Proses produksi pembuatan gula aren cetak  dimulai dari penyadapan nira, pemasakan nira, pengadukan dan pencetakan gula aren. Penyadapan nira aren biasanya  dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Sebelum menyadap, bambu atau batok penampung diberi sedikit air kapur di bagian dasarnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko rusaknya nira aren akibat pembiakan organisme mikro.

Nira pohon aren hasil sadapan pagi disaring menggunakan ijuk dari pohon aren kemudian dituang di kuali dan dimasak hingga matang agar menjadi gula cetak setengah jadi kemudian disimpan. Tujuan memasak nira sebelum disimpan adalah untuk menjaga daya tahan, karena nira aren mentah hanya tahan 3 jam.

Nira pohon aren yang disadap sore, kemudian dicampur dengan nira pagi yang sudah dimasak untuk kemudian dimasak bersama. Dalam pemasakan nira ini, juga perlu ditambahkan minyak goreng atau minyak kelapa sebanyak 10 gram untuk tiap 25 liter nira. Pada proses memasak, sesekali dilakukan pengadukan. Setelah memasuki fase jenuh yang ditandai dengan terbentuknya buih, pengadukan dilakukan lebih sering hingga nira aren menjadi pekat. Pada fase ini juga dilakukan pembersihan dari buih dan kotoran halus. Kemudian gula aren dicetak di dalam cetakan dari kayu.

Sebelum digunakan, cetakan tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan air kapur dan merendamnya dengan air bersih untuk memudahkan pelepasan gula aren nantinya. Lama pemasakan nira aren hingga dicetak adalah 3-4 jam.

Proses produksi pembuatan gula aren semut hampir sama dengan gula cetak, perbedaannya adalah gula aren semut proses pemasakan lebih lama dibandingkan pada gula aren batok. Setelah nira aren yang dimasak berubah menjadi pekat, api kemudian dikecilkan. Setelah 10 menit, kuali diangkat dari tungku dan dilakukan pengadukan secara perlahan sampai terjadi pengkristalan.

Setelah terjadi pengkristalan, pengadukan dipercepat hingga terbentuk serbuk kasar. Serbuk yang masih kasar inilah yang disebut dengan gula aren semut setengah jadi dengan kadar air masih di atas 5%

Gula merah Aren Jawa

Gula merah selama ini menjadi subtitusi gula pasir yang umum dikonsumsi, gula merah banyak juga dimanfaatkan untuk pemanis kue, bumbu, atau pemanis minuman lainnya seperti kopi dll. Disebut gula merah karena merujuk pada warnanya, gula merah biasanya diproduksi secara tradisional dan alami sehingga sangat sehat.
gula merah

Jenis jenis gula merah

Gula aren
Gula aren adalah Gula merah atau disebut gula jawa atau palm sugar atau gula aren diambil dari nira pohon aren (enau atau kolang- kaling) dan berwarna cokelat cerah. Bentuknya ada yang silindris dan ada yang berbentuk batok runcing dan biasanya dibungkus dengan daun kelapa kering. Konon, indeks glikemiknya lebih tinggi daripada gula kelapa. Bagaimanapun juga, sebagian orang lebih menyukai gula aren untuk membuat kue karaena dianggap lebih harum, enak dan bersih
 
Gula aren ternyata lebih sehat untuk dikonsumsi dibanding gula tebu. Sebab zat yang terkandung pada gula merah jauh lebih sedikit dari gula pasir biasa dalam hal kadar gula. Gula aren menjadi pilihan tepat bagi para penderita diabetes dan bagi siapa yang ingin menurukan berat badan dikarenakan karena lemak tak jenuh yang ada dalam gula merah. Pada 100gram gula merah mengandung 90 mg kalsium, karoten, laktoflavin dan zat besi. Kandungan zat nutrisi lainnya adalah nicotinic acid, niacin, riboflavin, ascorbatic acid, thiamine,  asam folat, vitamin B12, vitamin C, vitamin E, vitamin A, garam mineral, dan protein., serta tidak ada kandungan kolesterol dalam gula merah.

Gula kelapa 
Jenis gula ini kerap kali disebut gula merah. Paling banyak ditemui adalah gula kelapa. Biasanya terdapat pada nira pohon kelapa yang disadap, diolah dan dicetak ke dalam bambu (gula jawa berbentuk silinder) atau tempurung kelapa (gula jawa berbentuk batok). Gula kelapa banyak digunakan masyarakat Jawa untuk bahan baku pembuatan kecap manis, pemanis minuman, dodol, kue. Warna cokelatnya lebih tua dibandingkan dengan gula aren dan biasanya agak kotor, sehingga harus disaring dahulu.
 
Gula semut
Gula semut atau palm sugar atau gula palem adalah gula kelapa atau gula aren dalam bentuk kristal atau bubuk, sehingga kadang juga disebut gula kristal. Penggunaannya lebih praktis karena mudah larut, plus tahan lama karena kering. Gula ini bisa ditambahkan dalam jamu atau minuman hangat, adonan roti, kue, atau makanan lainnya. Bisa juga dijadikan taburan atau pengganti gula pasir

(diolah dari berbagai sumber)

Manfaat gula aren

Manfaat Gula Aren memang sudah banyak diketahui, Gula aren atau gula merah atau lebih dikenal dengan gula jawa adalah pemanis yang sudah turun temurun, berbeda dengan gula putih atau gula pasir, gula aren berasal dari pohon aren atau enau. gula aren atau gula merah atau gula jawa sudah di produksi nenek moyang kita sejak dahulu kala.
gula aren jawa

Berikut Manfaat gula aren seperti yang di tulis di detikhealth
Banyak ahli kesehatan menyarankan untuk mengganti gula pasir dengan gula aren dalam campuran minuman atau makanan. Kenapa gula aren disebut-sebut lebih sehat dibanding dengan gula pasir?

Gula pasir atau gula putih telah menjadi bahan makanan pokok dalam berbagai makanan seperti kue, permen, biskuit atau beberapa minuman. Gula putih ini berasal dari tebu dan juga tanaman bit atau umbi-umbian. Sedangkan gula aren berasal dari nira dari pohon enau yang diproses secara alami.

Seperti dikutip dari Livestrong, Selasa (11/1/2011) kalori yang terkandung di dalam gula aren lebih kecil dibandingkan dengan gula putih. Gula aren memiliki nilai indeks glikemik yang lebih rendah yaitu sebesar 35 sedangkan pada gula pasir indeks glikemiknya sebesar 58.

Indeks glikemik (GI) adalah skala atau angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa besar makanan tersebut meningkatkan kadar gula darahnya, skala yang digunakan adalah 0-100. Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika angkanya di atas 70.

Selain itu dalam proses pembuatannya, gula aren umumya lebih alami sehingga zat-zat tertentu yang terkandung di dalamnya tidak mengalami kerusakan dan tetap utuh. Serta tidak membutuhkan proses penyulingan yang berkali-kali atau menggunakan tambahan bahan untuk memurnikannya.

Para ahli mengungkapkan nilai indeks glikemik yang lebih rendah ini membuat gula aren lebih aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan, sehingga bisa membahayakan tubuh terutama bagi penderita diabetes. Serta semakin gelap warna gula, maka jejak nutrisinya cenderung lebih banyak.

Selain kandungan gulanya yang lebih sedikit, gula aren juga diketahui mengandung senyawa-senyawa lain yang bermanfaat seperti thiamine, riboflavin, asam askorbat, protein dan juga vitamin C.

Pilihan pemanis alami lainnya adalah menggunakan stevia, yaitu ramuan dari Paraguay yang digunakan selama ratusan tahun dan memiliki rasa manis yang berkali-kali lipat daripada gula. Pemanis ini tidak mengandung kalori dan umumnya aman bagi kadar gula dalam darah.

Jika ingin mendapatkan tubuh yang lebih sehat, tak ada salahnya mulai mengganti gula pasir dengan gula aren jika ingin mengonsumsi kopi, teh atau dicampurkan dalam makanan lain.